1.
Danau Gunung Tujuh
a. Selayang
Pandang
Danau Gunung Tujuh terletak pada ketinggian 1.950 m
dari permukan laut (dpl). Dengan ketinggian tersebut Danau Gunung Tujuh
tercatat sebagai danau tertinggi di Asia Tenggara. Danau ini terbentuk karena
letusan Gunung Tujuh pada ratusan tahun silam. Bekas letusan tersebut membentuk
sebuah kawah yang lama-kelamaan penuh terisi oleh air hujan.
Air Danau Gunung Tujuh menjadi sumber mata air dari
Air Terjun Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, dan Sungai Batang Sangir.
Air Terjun Gunung Tujuh dan Air Terjun Telun Berasap ini menjadi bagian lain
dari wisata andalan yang terdapat Kabupaten Kerinci.
Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, Danau
Gunung Tujuh merupakan danau sekti (sakti). Mereka meyakini bahwa danau
tersebut dijaga dan dihuni oleh dua makhluk halus menyerupai manusia yang
dikawal oleh beberapa pasukan (pengikut) setia menyerupai harimau. Kedua
makhluk tersebut oleh masyarakat diberi nama “Lbei Sakti” dan “Saleh Sri
Menanti”.
b. Keistimewaan
Kondisi alam Danau Gunung Tujuh masih asri dan belum
terusik oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Suasana alamnya begitu
menyejukkan, panoramanya begitu indah dan alami, dan airnya begitu jernih.
Kondisi ini memberikan ketentraman dan ketenangan bagi siapa saja yang
mengunjunginya.
Keindahan Danau Gunung Tujuh bertambah lengkap oleh
barisan hamparan tujuh gunung yang mengelilinginya. Ketujuh gunung tersebut
meliputi Gunung Hulu Tebo (2.525 m dpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 m dpl),
Gunung Madura Besi (2.418 m dpl), Gunung Lumut (2.350 m dpl), Gunung Selasih
(2.230 m dpl), Gunung Jar Panggang (2.469 m dpl) dan Gunung Tujuh (2.735 m
dpl).
Di beberapa titik di pinggir danau ini, terdapat pasir
yang terbentang menyerupai pantai. Tempat tersebut dapat digunakan oleh para
wisatawan untuk berkemah sembari menanti terbitnya sang mentari dari ufuk
timur. Pada saat matahari menampakkan wajahnya, para wisatawan dapat menikmati
keindahan danau yang menakjubkan.
c. Lokasi
Danau Gunung Tujuh terletak di Desa Pelompek,
Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia
d. Akses
Untuk mencapai lokasi ada 3 tahap perjalanan yang
mesti dilalui oleh para wisatawan. Pertama, perjalanan bisa ditempuh melalui
tiga alternatif. (1) Perjalanan dari Kota Jambi ke Sungai Penuh yang berjarak
sekitar 500 km, dapat ditempuh sekitar 10 jam menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan, atau mobil pribadi. (2) Perjalanan dari Kota Padang ke Tapan kemudian
dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km dapat ditempuh sekitar 7 jam
menggunakan angkutan umum, mobil sewaan, atau mobil pribadi. (3) Perjalanan
dari Kota Padang ke Muaralabuh yang dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak
sekitar 211 km dapat ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan, atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan dilanjutkan dari Sungai Penuh ke
Kecamatan Kayu Aro atau tepatnya di Desa Pelompek dengan menggunakan angkutan
umum. Jarak dari Sungai Penuh ke Pelompek sekitar 50 km dengan waktu tempuh
sekitar 1,5 jam.
Ketiga, dari Desa Pelompek ke lokasi Danau Gunung
Tujuh, wisatawan hanya perlu berjalan kaki untuk mencapai lokasi dengan dua
alternatif rute. (1) Dari pos jaga kawasan Gunung Tujuh ke tepi danau dengan
jarak 3 km dimana kondisi medan tidak begitu sulit dan dapat ditempuh dengan
waktu sekitar 2,5 jam. (2) Dari belakang wisma tamu Gunung Tujuh ke tepi danau
dengan jarak sekitar 2,5 km dimana kondisi medan agak curam dan dapat ditempuh
dengan waktu sekitar 3 jam.
e. Harga
Tiket
Dalam proses konfirmasi.
f. Akomodasi
dan Fasilitas Lainnya
Bagi para wisatawan yang datang dari luar daerah dan
ingin berlama-lama, dapat menginap di beberapa homestay di Desa Kersik Tuo yang
tidak begitu jauh dari Desa Pelompek (lokasi danau). Sementara untuk urusan
makan dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci,
seperti beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang,
atau minum kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
2.
Gunung Kerinci
a. Selayang
Pandang
Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dari
permukaan laut (dpl), merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Gunung tersebut memiliki kawah berbentuk kerucut dengan dinding bagian atas
yang berukuran 600 x 580 meter dan 120 x 100 meter untuk dinding bagian
bawah. Kawah tersebut berisi air yang berwarna hijau kekuning-kuningan.
Gunung Kerinci berada pada garis 10°45,50‘
Lintang Selatan dan 1010°160‘ Bujur Timur. Yang membentang di antara dua
kabupaten di Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Sulak
Deras.
b. Keistimewaan
Di kawasan Gunung Kerinci, terdapat beberapa
jenis hutan yang tumbuh di sepanjang lerengnya. Adapun jenis hutan
tersebut adalah Hutan Dipterokarp Bukit, Dipterokarp Atas, Hutan Montane
dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung. Kawasan Hutan Dipterokarp Bukit
berada pada ketinggian 300 – 750 meter dpl dengan spesies utama, seperti Pokok
Seraya , Pokok Keruing , Pokok Meranti dan Pokok Damar Minyak .
KawasanHutan Dipterokarp Atas berada pada ketinggian 750 – 1,200
meter dpl yang kebanyakan spesiesnya berbentuk sederhana, seperti Pokok
Mempening , Pokok Berangan , Pokok Damar Minyak , dan Pokok Podo . Pada lereng
yang agak tinggi terdapat Hutan Montane yang berada pada ketinggian 1,200
– 1,500 meter dpl atau yang terdapat di Bukit Fraser dan Tanah
Tinggi Cameron . Di hutan jenis ini banyak tumbuh pokok-pokok daun Tirus
Konifer seperti Pokok Pain, Sprus dan Gelam Gunung . Di hutan ini juga
terdapat bunga Rafflesia, Periuk Kera dan Pokok Rhododendron. Dengan suhu
yang lebih rendah dan tiupan angin yang lebih kencang membuat pohon yang
tumbuh di hutan tersebut dengan rata-rata ketinggian antara 1,5 meter
sampai 18 meter. Terakhir adalah Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung yang
berada pada ketinggian di atas 1,500 meter dpl. Hutan ini memiliki
spesies utama, seperti Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, beraneka jenis belukar,
buluh , resam ,paku-pakis dan lumut .
Setelah melewati hutan tersebut dan sampai pada
puncak gunung yang berada pada ketinggian 3.805 m dpl, para wisatawan
dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yang sayang untuk
dilewatkan. Para wisatawan dapat melihat ke segala arah penjuru mata
angin untuk melihat panorama pemandangan Gunung Kerinci dengan hamparan
hutan yang luas, perkebunan teh yang menghijau yang bergabung menjadi
satu kesatuan dalam simfoni keindahan alam Gunung Kerinci.
c. Lokasi
Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci,
Provinsi Jambi, Indonesia.
d. Tiket
Dalam proses konfirmasi.
e. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan
dua alternatif: pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai
Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam
dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang
ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu
yang dibutuhkan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan atau mobil pribadi.
f. Akomodasi
dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kabupaten
Kerinci sampai saat ini, tetapi para wisatawan tidak perlu khawatir
karena di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci), terdapat banyak
hotel kelas Melati dengan tarif yang cukup murah mulai dari Rp.
50.000,00-Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan
makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba
makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang
dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
3.
Air Terjun Telun Berasap
a. Selayang
Pandang
Air Terjun Telun Berasap merupakan obyek wisata alam
yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Air terjun tersebut bersumber
dari sungai yang berhulu di Danau Gunung Tujuh yang mengalir melewati
tebing terjal dengan ketinggian sekitar 50 m. Orang Jambi menyebutnya Air
Terjun Telun Berasap karena besarnya debit air yang turun sehingga
menimbulkan “kabut air” di sekelilingnya.
Di balik Air Terjun Telun Berasap, terdapat
sebuah goa. Masyarakat setempat tidak berani memasuki goa tersebut karena
medannya begitu sulit dilalui. Air terjun yang sangat deras dengan karang
yang terjal, menyebabkan gua tersebut tidak pernah dikunjungi oleh masyarakat
maupun para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Air Terjun Telun
Berasap.
b. Keistimewaan
Air terjun Telun Barasap menyuguhkan pemandangan
yang indah, dengan debit air yang deras sehingga membentuk percikan air
yang lembut mirip seperti asap putih atau dikenal juga dengan kabut air.
Butiran-butiran uap air yang terbentuk dari kabut air tersebut berwarna indah
tatkala disinari cahaya mentari dengan memantulkan kemilau cahaya yang
berwarna-warni.
c. Lokasi
Air terjun ini terletak di Desa Telun Berasap,
Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
d. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui jalur darat dengan
tiga alternatif. Pertama, perjalanan dimulai dari Kota Jambi ke Sungai
Penuh dengan jarak sekitar 500 km, sementara waktu tempuhnya selama sekitar 10
jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Kedua, perjalanan bisa dimulai dari Kota Padang ke
Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278 km. Waktu
perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan
umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Ketiga, perjalanan dimulai dari Padang ke
Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota
Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5-6 jam
dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
e. Tiket
Dalam proses konfirmasi.
f. Akomodasi
Di kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci),
terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp.
15.000,00-Rp.100.000,00 (Februari 2008). Hotel-hotel tersebut cukup nyaman
sebagai tempat menginap dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk urusan makan
dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba makan Beras
Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk
Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
4.
Masjid Agung Pondok Tinggi
a. Selayang
Pandang
Masjid Agung Pondok Tinggi terdapat di Kota Sungai
Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci). Masjid ini dibangun pada tahun 1874 dengan
dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Pada tahun 1890, oleh masyarakat
setempat, dinding yang terbuat dari anyaman bambu tersebut diganti dengan kayu
yang diukir dengan indah.
Pembangunan Masjid Agung Pondok Tinggi ditetapkan
melalui musyawarah secara bersama warga Dusun Pondok Tinggi. Dari hasil
musyawarah tersebut, terbentuklah panitia pembangunan masjid yang bertugas
mengkoordinir pembangunan yang terdiri dari empat orang, mereka adalah Bapak
Rukun (Rio Mandaro), Bapak Hasip (Rio Pati), Bapak Timah, dan Haji Rajo Saleh
(Rio Tumenggung). Sementara untuk arsitektur bangunan dipercayakan kepada M.
Tiru seorang warga Dusun Pondok Tinggi. Di samping itu, juga ditunjuk 12 orang
tukang bangunan yang membantu mengukur, memotong, dan memilah berbagai komponen
bangunan. Sementara itu, masyarakat setempat turut serta membantu pembangunan
secara bergotong royong, terutama dalam menyediakan bahan-bahan untuk keperluan
pembangunan. Pembangunan Masjid Agung Pondok Tinggi baru selesai secara
permanen pada tahun 1902.
b. Keistimewaan
Keunikan masjid ini terletak pada arsitektur
bangunannya. Arsitekur Masjid Agung Pondok Tinggi dibangun mengikuti model
arsitektur masjid di Nusantara masa lampau dengan ciri atap berbentuk tumpang
berlapis tiga. Bagi masyarakat setempat, tiga tingkat atap tersebut berkaitan
dengan 3 filosofi hidup yang mereka jalankan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
bapucak satu (berpucuk satu), berempe Jurai (berjurai empat), dan batingkat
tigae (bertingkat tiga). Berpucuk satu melambangkan bahwa masyarakat setempat
mempunyai satu kepala adat dan beriman kepada Tuhan Yang Esa (satu); berjurai
empat, lambang dari 4 jurai yang terdapat di Pondok Tinggi tempat masjid
dibangun; dan batingkat tiga ialah simbolisasi dari keteguhan masyarakat dalam
menjaga 3 pusaka yang telah diwariskan secara turun-temurun, yaitu pusaka
tegenai, pusaka ninik mamak, dan pusaka depati.
Keistimewaan lainnya adalah masjid ini ditopang oleh
36 tiang penyangga. Ke 36 tiang tersebut dibagi menjadi 3 kelompok tiang, yaitu
tiang panjang sembilan (tiang tuo), tiang panjang limau (panjang lima), dan
tiang panjang duea (tiang panjang dua). Tiang-tiang tersebut ditata sesuai
dengan ukuran, komposisi, dan letaknya masing-masing. Tiang panjang sembilan
(tiang tuo) sebanyak empat buah tertata membentuk segi empat yang terletak di
ruangan bagian dalam. Untuk tiang panjang limau (panjang lima) sebanyak 8 buah
tertata membentuk segi empat dan tiang-tiang ini terletak di ruangan bagian
tengah. Sementara itu, tiang panjang duea (panjang dua) sebanyak 24 buah
tertata membentuk segi empat dan terletak di ruangan bagian luar.
Selain itu, goresan ukiran yang terpahat dengan indah,
teratur, dan rapi pada dinding-dinding masjid menambah nilai artistik. Ukiran
yang terpahat pada dinding masjid kaya dengan aneka motif khas berbagai bangsa,
seperti Persia, Romawi, Mesir, dan Indonesia.
c. Lokasi
Masjid ini terletak di Dusun Pondok Tinggi, Kecamatan
Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia.
d. Akses
Lokasi dapat ditempuh melalui tiga alternatif jalur
darat. Pertama, perjalanan dari Kota Jambi ke Kota Sungai Penuh yang berjarak
sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar 10 jam. Kedua, perjalanan dari Kota
Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh yang berjarak sekitar 278
km dengan waktu tempuh sekitar 7 jam. Ketiga, perjalanan dari Kota Padang ke
Muaralabuh, lalu dilanjutkan ke Sungai Penuh. Jarak dari Kota Padang ke lokasi
objek wisata sekitar 211 km dengan waktu tempuh sekitar 5-6 jam. Ketiga
alternatif tersebut dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan, atau mobil pribadi.
e. Harga
Tiket
Untuk masuk Masjid Agung Pondok Tinggi, para wisatawan
tidak dipungut biaya.
f. Akomodasi
dan Fasilitas lainnya
Di Kota Sungai Penuh (ibu kota Kabupaten Kerinci),
terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif mulai Rp 15.000-Rp 100.000 per
malam (April 2008) dengan pelayanan yang cukup baik. Sementara itu, untuk makan
dan minum, para wisatawan bisa menikmati aneka masakan khas Kerinci, seperti
beras payo, gulai ikan semah, dendeng bateko, kacang tojin, lemang, atau minum
kopi kerinci dan teh kayu aro yang ada di Kabupaten Kerinci.
5.
Danau Kerinci
a. Selayang
Pandang
Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan
danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000
m persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut.
b. Keistimewaan
Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak
akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan
pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang
mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan
yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat.
Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu
berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun silam.
Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Danau Kerinci
merupakan daerah yang pernah dihuni manusia purba.
Di Danau Kerinci setiap tahun diadakan Festival Danau
Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat
Jambi. Tujuan dari festival ini adalah untuk memberikan suguhan terhadap
para wisatawan yang datang berkunjung.
c. Lokasi
Danau Kerinci terletak di Kecamatan Danau Kerinci dan
Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Indonesia
d. Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui
jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama: perjalanan
dimulai dari kota Jambi ke Sungai Penuh. Jarak antara Jambi dengan Sungai Penuh
sekitar 500 km dengan waktu tempuh selama 10 jam. Perjalanan bisa
dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum, mobil sewaan atau
mobil pribadi.
Alternatif yang kedua: perjalanan bisa dimulai
dari kota Padang ke Tapan kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan
jarak 278 km. Perjalanan ditempuh selama sekitar 7 jam. Perjalanan bisa
dilakukan dengan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga: perjalanan dimulai dari Padang ke
Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota
Padang ke lokasi sekitar 211 km dengan lama perjalanan kira-kira 5-6 jam.
Perjalanan bisa dilakukan dengan kendaraan darat berupa angkutan umum,
mobil sewaan atau mobil pribadi.
e. Tikek
Tarif masuk ke objek wisata sebesar Rp 3000 bagi orang
dewasa dan Rp 2000 bagi anak-anak.
f. Akomodasi
dan Fasilitas
Belum ada hotel kelas berbintang di Kerinci sampai
saat ini, tetapi pengunjung jangan khawatir karena di kota Sungai Penuh,
ibukota Kabupaten Kerinci, terdapat banyak hotel kelas melati dengan tarif
mulai Rp. 15.000-Rp.100.000 dengan pelayanan yang cukup baik. Untuk
urusan makan dan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak
mencoba makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Batokok, Kacang
Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu
Aro.
6.
Taman Nasional Kerinci Seblat
a. Selayang
Pandang
Pembentukan Taman Nasional Kerinci Seblat
merupakan hasil dari penyatuan beberapa kawasan cagar alam Kerinci
seperti: Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Rawasa
Huku Lakitan-Bukit Kayu embun dan Gedang Seblat. Di dalam cagar alam
tersebut terdapat kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Kawasan hutan
berfungsi menghasilkan air guna memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat
yang hidup disepanjang bantaran sungai seperti sungai Batanghari dan
sungai Musi. Mengingat peran yang sangat vital dari hutan tersebut, maka
pada tanggal 4 Oktober 1982 bertepatan dengan Kongres Taman Nasional
Sedunia yang diadakan di Bali, pemerintah menjadikan kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat sebagai kawasan hutan lindung.
Secara geografis Taman Nasional Kerinci Seblat
berada pada garis 100°31‘18″ - 102°44‘ lintang timur dan 17‘13″-326‘14″
Lintang Selatan. Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki luas 1.368.000
Ha, dengan perincian: seluas 353.780 Ha (25,86%) berada di wilayah
Provinsi Sumatera Barat, 422.190 Ha (30,86%) berada di wilayah Provinsi
Jambi, 310.910 Ha (22,73%) terletak di Propinsi Bengkulu; dan seluas
281.120 Ha (20,55%) terletak di Propinsi Sumatera Selatan. Wilayah Taman
Nasional Kerinci Seblat masuk dalam wilayah 9 Kabupaten, 43 Kecamatan dan
134 Desa di empat provinsi tersebut. Sebagian besar kawasan taman
nasional ini merupakan rangkaian pegunungan Bukit Barisan Selatan di
Pulau Sumatera bagian tengah.
Topografi Taman Nasional Kerinci Seblat yang
berada pada ketinggian antara 200 sampai dengan 3.805 meter dpl ini
bergelombang, berlereng curam dan tajam. Sedangkan topografi taman yang
relatif datar, terdapat pada ketinggian 800 meter dpl atau terdapat di
daerah enclave yang berada di Kabupaten Kerinci.
b. Keistimewaan
Di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat terdapat
beberapa tipe ekosistem hutan. Mulai dari tipe ekosistem hutan dataran
rendah, sampai ekosistem sub alpin dan beberapa ekosistem khas seperti
rawa gambut, rawa air tawar dan danau. Taman Nasional Kerinci Seblat juga
memiliki hutan primer dengan beberapa tipe vegetasi. Tipe vegetasi utama
didominasi formasi seperti: Vegetasi dataran rendah yang berada di atas
200 sampai 600m dari permukaan laut (dpl); hutan dengan Vegetasi
pegunungan/bukit yang berada pada ketinggian 600 sampai 1.500m dpl; hutan
Vegetasi montana yang berada pada ketinggian 1.500 sampai 2.500 m dpl;
hutan Vegetasi belukar gleichenia/paku-pakuan yang tumbuh pada ketinggian
2.500 sampai 2.800m dpl dan terakhir hutan Vegetasi sub alpine yang
tumbuh pada ketingian 2.300 sampai 3.200m dpl.
Di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat secara
umum tumbuh sekitar 4.000 jenis flora dari 63 famili. Jenis flora
tersebut banyak terdapat di kawasan hutan yang didominasi oleh famili
Dipterocarpaceae, Leguminosae, Lauraceae, Myrtaceae, Bommacaceae,
Moraceae, Anacardiaceae, Myristicaceae, Euphorbiaceae dan Meliaceae. Sedangkan
pada ketinggian 500m sampai 2000m dpl, jenis flora yang tumbuh di hutan
ini banyak didominasi oleh famili Fagaceae, Erycaceae dan semak-semak sub alpin
dari jenis Vaccinium dan Rhododendron.
Di Taman Nasional Kerinci Seblat juga terdapat
jenis vegetasi yang menjadi ciri khasnya, di antaranya adalah:
Histiopteris insica (tumbuhan berpembuluh tertinggi) yang dapat dijumpai
di dinding kawah Gunung Kerinci, berbagai jenis Nepenthes sp, Pinus
mercusii strain Kerinci, Kayu Pacat (Harpullia arborea), Bunga Raflesia
(Rafflesia arnoldi), Agathis sp. Pada tahun 1993, Biological Science Club
(BScC) melakukan penelitian di daerah buffer zone dan mereka menemukan
115 jenis vegetasi ethnobotanical. Jenis vegetasi ini bisa digunakan
untuk keperluan obat-obatan, kosmetik, makanan, anti nyamuk dan keperluan
rumah tangga, seperti sering digunakan oleh masyarakat setempat.
Sedangkan jenis fauna yang tedapat dalam Taman
Nasional Kerinci Seblat tercatat 42 jenis mamalia, 10 jenis reptil, 6
jenis ampibia, 306 jenis burung dari 49 famili dan 8 jenis burung
endemik. Beberapa jenis mamalia yang bisa dijumpai di antaranya: Badak
Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus
sumatrensis), Macan Dahan (Neopholis nebulosa), Harimau Loreng Sumatera
(Panthera tigris sumatrensis), Kucing Emas (Felis termminnckii), Tapir
(Tapirus indica), Kambing Hutan (Capricornis sumatrensis). Jenis amphibia
antara lain: Katak Bertanduk (Mesophyrs nasuta); jenis primata: Siamang
(Sympalagus syndactylus) Ungko (Hylobates agilis), Wau-wau Hitam
(Hylobates lar), Simpai (Presbytis melalobates), Beruk (Macaca
nemestrina) dan Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dan jenis burung
endemik seperti: Burung Tiung Sumatera (Cochoa becari), Burung Puyuh
Gonggong (Arborophila rubirostris), Burung Celepuk (Otus stresemanni) dan
Burung Abang Pipi (Laphora inornata).
c. Lokasi
Taman Nasional Kerinci Seblat membentang di 9
Kabupaten, 43 Kecamatan dan 134 Desa yang tersebar dalam 4 wilayah
provinsi yaitu Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
d. Harga
Tiket
Dalam proses konfirmasi
e. Akses
Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui
jalur darat dengan beberapa alternatif: alternatif pertama, dengan lokasi
taman berada di daerah Provinsi Jambi: perjalanan dimulai dari kota Jambi
ke Sungai Penuh dengan jarak sekitar 500 km, dengan waktu tempuh sekitar
10 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif yang kedua dengan lokasi taman berada
di daerah Provinsi Sumatera Barat: perjalanan bisa dimulai dari kota
Padang ke Tapan, kemudian dilanjutkan ke Sungai Penuh dengan jarak 278
km, dengan lama perjalanan sekitar 7 jam dengan menggunakan angkutan
umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif ketiga dengan lokasi taman berada di
daerah Provinsi Sumatera Barat: perjalanan dimulai dari Padang ke
Muaralabuh, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kersik Tuo. Jarak dari kota
Padang ke lokasi sekitar 211 km dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 5-6
jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif Keempat dengan lokasi taman berada di
daerah Provinsi Bengkulu: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke Muara Aman,
dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif kelima dengan lokasi taman berada di
daerah Provinsi Bengkulu: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke Argamakmur
dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif keenam dengan lokasi taman berada di
daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalanan dimulai dari Bengkulu ke
Lubuk Linggau, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif Ketujuh dengan lokasi taman berada di
daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalanan dimulai dari Palembang
ke Lubuk Linggau, dengan waktu tempuh sekitar 6 jam dengan menggunakan
angkutan umum, mobil sewaan atau mobil pribadi.
Alternatif kedelapan dengan lokasi taman berada
di daerah Provinsi Sumatera Selatan: perjalana dimulai dari Lubuk Linggau
ke Muara Rupit, kemudian ke Surulangun dan ke Napal Licin, dengan waktu
tempuh selama sekitar 4 jam dengan menggunakan angkutan umum, mobil
sewaan atau mobil pribadi
Alternatif Kesembilan melalui jalur air dengan
lokasi taman berada di daerah Provinsi Sumatera Selatan: Dari Muara Rupit
ke Napal Licin membutuhkan waktu perjalanan selama sekitar 2 jam dengan
menggunakan speed boad.
Ongkos menuju lokasi melalui masing-masing rute
tersebut masih dalam proses pengumpulan data.
f. Akomodasi
dan Fasilitas
Di kota Sungai Penuh (ibukota Kabupaten
Kerinci), banyak hotel yang bisa ditempati oleh para wisatawan untuk
menginap. Harga untuk satu kamar relatif murah dengan tarif mulai dari Rp. 50.000,00
sampai Rp.100.000,00 per malam per kamar (Februari 2008). Untuk urusan
makan minum, rasanya belum pas kalau selama di Kerinci tidak mencoba
makan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang
dan Jeruk Pelompek, atau minum Kopi Kerinci dan Teh Kayu Aro.
Wisata Daerah Kerinci Lainya:
ÿ Danau Lingkat
Danau yang masih alami ini terletak dipinggir hutan
TNKS yang berdekatan dengan Desa Lempur Mudik. Luasnya lebih kurang 12 ha pada
ketinggiam 1.100 m dpl. Untuk mencapai objek wisata ini dapat menggunakan bus
umum. Hal yang menarik pada objek wisata ini, yakni masih dapat didengar suara
binatang seperti siamang dan yang lainnya ketika matahari mulai bersinar.
Menjelajahi danau dengan rakit dan melihat batu yang unuk berwarna warni didasar
danau yang dapat dilihat dari dari permukaan air.
ÿ Air terjun Tujuh Tingkat
Bagi wisatawan yang senang dengan kegiatan cross
countryatau wisata alam objek wisata ini merupakan tempat yang cocok untuk
kegiatan itu. Untuk mencapai objek ini wisatawan harus melewati hutan produksi
kayu manis dan hutan lindung. Tingkat pertama tingginya sekitar 6 meter yang
merupakan air sungai yang jatuh pada tebing terjal.
ÿ Air terjun Pancaro Rayo dan Pancuran
Gading
Daya tarik air terjun berketinggian lebih kurang 150
meter ini berupa hujan embun yang tercipta akibat ketinggiannya serta kolam
pemandian alam yang unik dan menarik. Kondisi hutan diekelilingnya relatif
alami dan merupakan habitat tumbuhan rotan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan meubel dan kerajinan lain. Desa lempur Danau dan Desa Pulau Tengah
merupakan dua desa yang berdekatan dengan objek wisata ini.
ÿ Sumber air panas Semurup
Objek ini terletak di desa Air Panas kecamatan Air
Hangat sekitar 11 km dari kota Sungai Penuh. Air panas yang keluar dari pwut
bumi merupakan hasil kegiatan vulkanik, dengan luas permukaan lebih kurang 15
km2 membentuk sebuah kolam kecilyang selalu mengepulkan uap. Pengunjung dapat
merebus telur dan pisang serta berendam guna penyembuhan penyakit kulit.
0 komentar:
Posting Komentar