A.
Informasi dan Kegiatan Manajemen
Sesuai dengan tujuannya, sistem informasi
manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan
pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat. Dalam usaha memecahkan
suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan.
Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam
memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif,
atau untuk memanfaatkan kesempatan. Kondisi ini menjadi tidak mudah
dengan semakin rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Apalagi informasi yang dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya. Untuk
itu manajemen sebagai pengguna informasi membutuhkan suatu sistem pendukung (support systems) yang mampu
meningkatkan pengambilan keputusannya, terutama untuk kondisi yang tidak
terstruktur ataupun sistem pendukung untuk tingkatan tertentu saja.
Ada dua alasan penting mengapa
manajemen membutuhkan system pendukung yang mampu untuk meningkatkan
pengambilan keputusannya.
1. Keputusan
untuk membangun sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen
tingkat atas. Dengan hanya mengandalkan sistem informasi manajemen tanpa
bantuan sistem pendukungnya, sulit bagi manajemen terutama ditingkat atas untuk
mengambil keputusan yang strategis. Hal ini disebabkan karena umumnya
pengambilan keputusan yang strategis tersebut lebih bersifat kebijakan dengan
dampak luas dan/atau padasituasi yang tidak terstruktur
Contoh:
Terkait dengan kelangkaan BBM
dibeberapa wilayah di Indonesia telah mendorong upaya beberapa
pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan
penimbunan. Untuk itu manajemen di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) sebagai lembaga pengatur yang bertanggungjawab untuk
memerintahkan Pertamina yang mengelola BBM harus dengan cepat mengambil
keputusan yang strategis atas gejala penimbunan sehingga dapat mengatur
strategi distribusi dan pemasaran dalam upaya mengatasi kelangkaan dan
penimbunan.
2. Kebutuhan
untuk menciptakan pelaporan dan proses pengambilan keputusan yang
memiliki arti (makna). Manajemen di sini di dorong untuk bagaiman mengembangkan
pelaporan yang lebih baik lagi untuk pengukuran kinerja aktivitas yang
dilaksanakannya dan menginformasikan berbagai tipe pengambilan keputusan yang
baru. Dengan bantuan sistem pendukung yang disiapkan, maka hal ini akan lebih
memungkinkan manajemen untuk mendapatkan pelaporan dan proses pengambilan
keputusan yang lebih baik lagi.
Selain dua alasan yang dikemukakan
di atas, masih ada beberapa alasan lainnya mengapa sistem pendukung dibutuhkan
dalam melengkapi system informasi manajemen yang ada, yaitu:
1. untuk melengkapi sistem informasi
manajemen yang tersedia adalah karena sistem ini tentunya akan
lebih mempercepat perhitungan,
2. untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
sistem informasi manajemen yang ada terutama dalam menyajikan informasi yang
tidak terstruktur atau informasi yang hanya diperuntukkan untuk manajemen
tingkat atas,
3. untuk meningkatkan kemampuan dalam
pemrosesan dan penyimpanan data dan informasi, mengurangi biaya, mendukung
aspek teknis dalam pengambilan keputusan, dan
4. untuk mendukung kualitas, dan
memberikan keunggulan kompetitif bagi penggunanya.
B.
Sistem pendukung Sistem Informasi Manajemen
Banyak sistem pendukung yang
tersedia dan mampu melengkapi system informasi manajemen yang ada. Beberapa
sistem pendukung yang akan dibahas di sini,di antaranya adalah:
1. Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems (DSS)
2. Sistem
Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-Support Systems (GDSS)
3. Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive-Support Systems (ESS)
4. Sistem
Pakar/Expert System
Keempat sistem pendukung tersebut,
dapat mendukung pengambilan keputusan dengan sejumlah cara. Sistem pendukung
ini dapat dengan otomatis melakukan prosedur-prosedur pengambilan keputusan
tertentu.
Contoh : Penentuan sistem distribusi
BBM agar kelangkaan dipasar dapat segera diatasi, penetapan harga eceran
tertinggi untuk tetap menjaga pasar mendapatkan jumlah persediaan yang
paling tepat pada saat dibutuhkan, menjaga persediaan pada jumlah yang paling
optimal dan memaksimalkan permintaan pengguna dan menjaga tingkat kelancaran
distribusinya.
1.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan –
Decision Support Systems (DSS)
Sistem pendukung pengambilan
keputusan kelompok (DSS) adalah system berbasis computer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan
model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur. Sistem pendukung ini
membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model
dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan
tampilan pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung
pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menggabungkan
sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan
bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk
menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya. DSS juga
memungkinkan para manajer untuk melihat dampak-dampak yang mungkin timbul
dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut model yang dapat
memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagaicontoh: Para calon
Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatuPilkada menjanjikan akan
menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya
pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan
jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama
sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.
Model tersebut tidak dapat
menentukan apakah janji kampanye tersebut merupakan suatu keputusan terbaik,
mereka hanya dapat menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu
dibuat. DSS dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam
meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajement terutama
menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen
memonitor dan mengendalikan kegiatan. Kadangkala laporan sistem informasi
manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception
reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem
informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak
(hard copy reports). Dewasa
ini, pelaporan yang semacam itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan mungkin lebih banyak lagi laporan
yang dapat dihasilkan berdasarkan kebutuhan. Jika SIM menyajikan kepada
penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah pasti
dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan
untuk keputusan yang sifatnya tidak terstruktur,di mana DSS lebih menekankan
pada pengambilan keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami perubahan,
kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang
segera.
Ada dua tipe DSS yang dikenal,
yaitu: Model-driven DSS dan
Data-drivenDSS. Jenis DSS yang
pertama merupakan suatu sistem yang berdiri sendirit erpisah dari sistem
informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung
oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem
informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan
model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna
yang membuat model ini mudah untuk digunakan.
Contoh dari model-driven
DSS ini yang dipergunakan diperusahaan pelayaran yaitu voyage estimating decision support systems.
DSS ini mempunyai kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian pelayaran baik
untuk masalah keuangan maupun perhitungan teknis. Penghitungan aspek keuangan
meliputi biaya untuk pelayaran (bahan bakar, upah pekerja, dan modal yang
dibutuhkan), tarif angkut untuk berbagai tipe pengiriman kargo, dan biaya
pelabuhan. Rincian teknis meliputi faktorf-actor yang berhubungan dengan masalah
pelayaran, seperti: kapasitas kargo, kecepatan, jarak, konsumsi bahan bakar dan
kebutuhan air, serta pola bongkar muat. Sistem ini dapat menjawab berbagai
pertanyaan,seperti: Kapal mana yang digunakan untuk memberikan keuntungan yang
maksimum? Berapa kecepatan optimal yang dapat memaksimumkan keuntungan? Apa
tipe dari bongkar muat yang optimal? DSS ini dapat dioperasikan dalam sebuah
desktop komputer yang menyajikan system menu yang membuat pengguna mudah
untuk memasukkan data atau mendapatkan informasi
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis
sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem informasi
organisasi. DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan dengan
memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari
data yang tersimpan di dalam database yang
besar. Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk
memungkinkan para pelanggannya memperoleh data dari website-nya atau data dari system informasi organisasi yang ada.
Decision Support Systems meliputi
berbagai komponen yang termuat didalam sistem pendukung ini, yaitu:
ÿ
DSS database:
Kumpulan data berjalan atau historis
dari sejumlah aplikasi.Komponen ini digunakan untuk menanyakan dan menganalisis
data.Database ini dapat berupa PC database atau massive database.
ÿ
DSS software
system:
Kumpulan dari perangkat lunak yang
digunakan untuk menganalisis data, seperti: On-Line Analytical Processing (OLAP) tools, dataminingtools, atau kumpulan dari
model-model matematika dan analisa yangmudah untuk diakses oleh para pengguna
DSS. Model ini dapat berupa model fisik (model rancangan ruang kerja, taman,
dan model pesawatterbang), model perhitungan matematika (seperti:
persamaan,alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal
(seperti:deskripsi suatu prosedur untuk penulisan suatu perintah
kerja/order). Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan
akan menghasilkan berbagai kumpulan model tergantung pada kebutuhan dan
tujuannya.
Perangkat lunak sistem DSS yang umum
juga dapat berupa model statistik yang memuat berbagai fungsi statistik, antara
lain: means,medians, deviations, dan scatter
plots. Perangkat lunak ini memiliki kapabilitas untuk memproyeksikan ke
depan mengenai outcomes dengan
cara menganalisis sekumpulan data. DSS banyak diterapkan di
organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk
menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses pengambilan keputusan.
Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang
menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik
internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat.
Berikut beberapa contoh organisasi
atau perusahaan yang memanfaatkan DSS dalam aktivitas operasi atau usaha yang
dilaksanakan:
Jenis Industri
|
Tujuan Penerapan DSS
|
Industri
Asuransi
|
Menentukan
pola penutupan asuransi dan deteksi kemungkinan kecurangan (fraud).
|
Industri
Perbankan
|
Memperbarui
profil atau data nasabah.
|
Perusahaan
Manufaktur
|
Menentukan
kebutuhan persediaan bahan baku yang paling optimal dan efisien.
|
Pertumbuhan volume
kegiatan/transaksi secara elektronis yang meningkat tajam telah mendorong
banyak organisasi untuk mengembangkan DSS di mana pelanggan dan pegawai dapat
mengambil manfaat dari sumber-sumber informasi yang tersedia di internet dan
kapabilitas dari website yang
memungkinkan komunikasi untuk berbagaiaktivitas. Beberapa DSS memang
difasilitasikan untuk membantu manajemen, namun tersedia pula DSS yang mampu
untuk menarik pelanggan dengan cara menyediakan berbagai informasi dan alat
yang dapat membantu mereka untuk mengambil keputusan pada saat mereka
menyeleksi jasa dan produk. Banyak orang tertarik dalam melakukan proses
pembelian barang atau jasa menggunakan mesin pencari internet (search engines) atau on-linecatalogs, web directories, e-mail,
atau alat-alat lainnya untuk menentukan lokasi informasi yang dibutuhkan dalam
rangka membantunya dalam proses pengambilan keputusan.
Web-base
dDSS telah
menjadi sesuatu yang populer dan sangat memberikan manfaat yang besar bagi para
anggota atau pelanggan yang dituju organisasi atau perusahaan tersebut. Dari
uraian di atas mengenai DSS, maka beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS
yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
- Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
- Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatanmanajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
- DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan keputusan yang harus dilakukan.
- DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
- Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yangbesar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untukdigunakan.
- DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusandengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.
- Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruhlangkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
- Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yangsederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebihbesar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sisteminformasi.
- DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasipengambilan keputusan yang mudah untuk dioperasikan olehpengguna.
- Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutamadalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
- Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatanmanajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
- DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan keputusan yang harus dilakukan.
- DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
- Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yangbesar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untukdigunakan.
- DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusandengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.
- Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
- Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yangsederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebih besar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sisteminformasi.
- DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasipengambilan keputusan yang mudah untuk dioperasikan olehpengguna.
2.
Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan
– Group Decision Support Systems (GDSS)
GDSS merupakan sistem berbasis
komputer yang interaktif untuk memudahkan pencapaian solusi oleh sekelompok
pengambil keputusan atas permasalahan yang sifatnya tidak terstruktur. GDSS
dikembangkan untuk menjawab tantangan terhadap kualitas dan efektivitas
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang(kelompok
orang). Permasalahan yang perlu digaris bawahi untukpengambilan keputusan yang
dilakukan oleh sekelompok orang antara lain adalah banyaknya para pengambil
keputusan, waktu yang harus dialokasikan, dan meningkatnya peserta yang ada.
GDSS memberikan dukungan pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu
pengaturan yang mendukung komunikasi bagi anggota yang tergabung dalam
kelompok.
Beberapa manfaat yang dapat di peroleh dengan
penggunaan GDSS ini, antara lain adalah:
1. Meningkatkan perencanaan awal, yaitu
untuk membuat diskusi ataupertemuan menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Meningkatkan partisipasi, sehingga
setiap peserta dari berbagai latarbelakang dapat memberikan kontribusinya
dengan optimal.
3. Menciptakan iklim yang lebih terbuka
dan kolaboratif, yaitu tanpamembuat pihak yang tingkatannya lebih rendah merasa
takut danterancam. Dan juga tidak membuat pihak yang tingkatannya lebihtinggi
mendominasi jalannya suatu rapat, pertemuan/meeting.
4. Setiap ide yang ditawarkan bebas
dari kritik, memungkinkan pesertarapat, pertemuan/meeting mengkontribusikan ide
atau pendapatnyatanpa takut untuk dikritik.
5. Evaluasi yang objektif, menciptakan
atmosfir di mana suatu ide akandievaluasi secara objektif dan tidak memandang
siapa yangmemberikan ide tersebut.
6. Menghasilkan ide organisasi, yaitu
bagaimana tetap memfokuskanpada tujuan rapat, pertemuan/meeting, mencari cara
yang palingefisien untuk mengorganisir ide yang dihasilkan dalam sesibrainstorming, dan mengevaluasi ide
dalam batasan waktu yangpaling sesuai.
7. Menetapkan prioritas dan mengambil
keputusan, yaitu mencari carauntuk menampung seluruh pemikiran dalam
pengambilan keputusan.
8. Dokumentasi hasil rapat, pertemuan/meeting, sehingga seluruhpeserta
dapat memperoleh dokumen yang lengkap dan terorganisiryang dibutuhkan untuk
melanjutkan pekerjaan dari projek atauaktivitas yang dievaluasi.
9. Mampu melakukan akses informasi
eksternal, yang memungkinkanketidaksepakatan yang signifikan dan faktual dapat
diselesaikandengan tepat waktu, sehingga memungkinkan meeting dapat
terusdilanjutkan dan produktif.
10. Menghasilkan notulen hasil diskusi,
sehingga pihak yang tidak dapat berpartisipasi langsung dapat tetap memahami
hasil dan isi dari meeting.Permasalahan
yang mungkin timbul dalam GDSS adalah karena digunakannya berbagai metode baru
untuk mengorganisir dan melaksanakan rapat, pertemuan/meeting maka mungkin ada
keengganan atau penolakan di awal dari penggunaan GDSS ini.
Dalam pemanfaatan GDSS ini, maka
beberapa alat dalam perangkat lunak yang dibutuhkan di sini, antara lain
adalah:
a. Kuesioner Elektronik; alat ini
membantu untuk membuat perencanaanawal dengan mengidentifikasi permasalahan
yang menjadi perhatian dan membantu memastikan bahwa informasi yang penting
tidak terlewatkan.
b. Sarana Diskusi Elektronik;
memungkinkan kelompok orang yang terlibat untuk secara bersama dan tanpa
diketahui (tetap terjagakerahasiaannya) untuk mengkontribusikan ide atau
pemikirannya atastopik yang dibahas dalam kelompok.
c. Pengelola Ide; memudahkan integrasi
yang diorganisir dan sintesa ideyang dihasilkan selama proses brainstorming.
d. Alat Pembuat Kuesioner; mendukung
fasilitator dan pimpinankelompok untuk pengumpulan informasi, sebelum maupun
selamaproses penetapan prioritas.
e. Alat untuk voting; memberikan kemudahan dengan menyediakanmetode atau
teknik untuk penetapan prioritas atau voting.
f. Alat identifikasi dan analisa stakeholder; menggunakan
pendekatanyang terstruktur untuk mengevaluasi dampak usulan yang timbul diorganisasi
dan mengidentifikasi serta menilai dampak potensial dariproyek yang diusulkan.
g. Alat pernyataan kebijakan;
menyajikan dukungan yang terstrukturuntuk pengembangan kesepakatan atas
penggunaan kata-kata dalampernyataan kebijakan.
h. Istilah-istilah group; mendokumentasikan kesepakatan
kelompok ataskata-kata dan istilah-istilah yang disepakati.
Banyak keputusan besar organisasi
yang dibuat oleh kelompok (group).Sayangnya,
mengumpulkan suatu kelompok secara bersama-sama dalamsuatu tempat pada suatu
waktu adalah pekerjaan yang sulit dan mahal. Disisi lain, rapat kelompok
tradisional, seperti penyusunan pedoman ataukebijakan di instansi pemerintah
pusat maupun daerah, sering sekali memakan waktu lama dan dapat menghasilkan
keputusan yang kurang bermanfaat.Karena itu, banyak sistem informasi berbasis
komputer yang mencoba meningkatkan kerja kelompok tersebut, seperti groupware, electronicmeeting systems,
collaborative systems, dan group
decision sistempendukung (GDSS). Sistem ini adalah sistem berbasis
komputer yangmemfasilitasi pemecahan atas masalah tidak terstruktur oleh
suatukelompok pengambil keputusan.Komponen GDSS terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, manusia,dan prosedur. Komponen-komponen ini dirangkai guna
mendukung proses untuk mencapai suatu keputusan kelompok.
Karakteristik penting dari GDSS adalah sebagai
berikut:
1. GDSS adalah sistem informasi yang
dirancang secara khusus, bukan secara sederhana, yang merupakan konfigurasi
dari komponen sistemyang telah ada.
2. Sistem ini dirancang untuk tujuan
mendukung kelompok pengambilkeputusan dalam melaksanakan tugasnya. Karenanya,
GDSS harusmeningkatkan proses pengambilan keputusan atau hasil dari
suatukelompok.
3. GDSS mudah untuk dipelajari dan
digunakan. Sistem inimengakomodasikan pengguna dengan berbagai tingkatan
pengetahuankomputerisasi.
4. GDSS dapat dirancang untuk satu tipe
masalah atau untuk beragamtingkatan kelompok organisasi keputusan.
5. GDSS dirancang untuk mendorong
aktivitas-aktivitas, sepertipenghasilan ide, penyelesaian konflik, dan
pemberian pendapat yang penggunaan teknologinya.
3.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Eksekutif/Executive Support Systems (ESS)
Dalam sistem pendukung pengambilan
keputusan eksekutif istilah executive
support system (ESS) sering dipertukarkan dengan executiveinformation system (EIS). Namun, ada juga yang
membedakan keduanya.Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem
informasi berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak.
Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan manajamen. Disisi
lain, ESS adalah sistem pendukung komprehensif yang mempunyai ke lokasi,
dan faktor penghambat dapat segera diidentifikasi. Faktor keberhasilan kritikal
dapat dimonitor dengan lima tipe informasi,yaitu narasi masalah kritikal,
diagram penjelas, keuangan tingkat puncak, faktor kunci, dan laporan
pertanggung jawaban terinci. Dengan status akses, top eksekutif dapat memantau
data atau laporan terakhirmengenai indikator kunci melalui jaringan kapan saja.
Pemantauan dapatdilakukan secara harian atau setiap jam. Kemampuan analisis
kebanyakan dimiliki oleh ESS. Top eksekutif dapat menggunakan ESS untuk
melakukan analisis sesuai dengan kebutuhannya.Analisis dapat dilakukan oleh top
eksekutif dengan menggunakan fungsiyang sudah ada, mengintegrasikan sistem lain
dengan ESS, atau analisis dengan menggunakan agen intelejen.
Dengan pelaporan ini, top eksekutif
dapat memfokuskan perhatiannyapada suatu keadaan atau kinerja yang
buruk.Hal-hal kritis, dengan ESS, disajikan tidak saja dalam angka-angka,
tetapi juga dengan warna. Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning
untuk peningatan, dan merah untuk menggambarkan kondisi yang buruk. Kemampuan
navigasi informasi adalah kemampuan untuk menjelajah informasi berbagai data
secara mudah dan cepat. Untuk meningkatkan kemampuan ini, dapat digunakan hypermedia (yang merupakan
pengembangan dari teknologi hypertext).
Sistem komunikasi sangat dibutuhkan oleh top ekskutif. Dalam ESS,sistem
komunikasi dapat mengirim atau menerima e-mail,
mengirim laporan untuk mendapatkan perhatian seseorang, memanggil rapat,
atau memberikan komentar ke suatu kelompok diskusi di Internet.
4.
Sistem Pakar – Expert Systems (ES)
Para ahli atau pakar biasanya
memiliki pengetahuan (knowledge)
danpengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul alternatif
pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan kerugian yang
mungkin timbul. Mereka biasanya digunakan oleh instansi untuk memberi nasehat
atas masalah tertentu, seperti pada Departemen Pertahanan masalah pembelian
peralatan militer yang teknologinya canggih, penyelesaian tuntutan pembubaran
Bisnis TNI, perdampingan/reorganisasi departemen, dan strategi komunikasi
denganmedia massa. Makin tidak terstruktur masalahnya, makin spesialis nasehat
yang dibutuhkan dari mereka. Expert
systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan pakar tersebut.Sistem ini
biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan keputusan atas suatu
masalah yang kompleks. Secara khusus, ES adalah paket komputer untuk memecahkan
atau mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik atau terbatas, yang
kemampuan pemecahannyadapat sama atau melebihi suatu tingkat kemampuan seorang
pakar.Ide dasar di balik ES, yang merupakan teknologi intelejensia buatanterapan,
sebenarnya sederhana, yaitu memindahkan keahlian seorangatau beberapa orang
pakar ke komputer.
Pengetahuan pakar ini kemudian disimpan dalam
komputer. Pengguna tinggal memanggil komputer untuk meminta saran yang
dibutuhkan dapat melakukan inferensi (inference)
agar sampai kepada suatu simpulan khusus. Karena itu, seperti seorang konsultan,
sistem ini dapat memberikan saran kepada seseorang yang bukan pakar dan jika
diperlukan juga dapat menjelaskan logika dibelakang sarannya tersebut. ES bisa
dibagi dalam dua bagian: lingkungan pengembangan (development environment)
dan lingkungan konsultasi (consultation
environment).Lingkungan pengembangan digunakan oleh pengembang ES untuk
membangun komponen komponen ES dan menempatkan pengetahuan (knowledge) pada basis pengetahuan (knowledge base). Lingkungan
konsultansi digunakan oleh non-pakar untuk memperoleh pengetahuand an nasehat
para pakar yang disimpan di sistem.
Tiga komponen utama yang biasanya
ada dalam ES adalah basis pengetahuan, mesin inferensi (inference engine), dan tampilan pengguna (user interface). Namun demikian,
secara umum, suatu ES mengandung komponen-komponen berikut:
- Subsistem pemerolehan pengetahuan (knowledge acquisition subsystem). Pemerolehan pengetahuan adalah pengumpulan, pemindahan, dan pentransformasian keahlian pemecahan masalahpara pakar atau pendokumentasian sumber-sumber pengetahuan keprogram komputer yang digunakan untuk mengkonstruksikan atau memperluas basis pengetahuan. Karena pemerolehan pengetahuandari para pakar adalah pekerjaan yang kompleks, biasanya dibutuhkanp erantara, yaitu teknisi pengetahuan (knowledge engineer).
- Basis pengetahuan. Basis pengetahuan mengandung pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan, dan memecahkanmasalah. Basis ini terdiri dari dua elemen utama, yaitu fakta dan kelaziman (rule). Informasi dalam basis pengetahuan dimuat dalam program komputer melalui suatu proses yang disebut representasipengetahuan (knowledge representation).
- Mesin inferensi. Otak dari sistem pakar adalah mesin inferensi, yang juga dikenal sebagai stuktur pengendali (control structure) ataupenginterpretasi kelaziman (rule interpreter). Mesin inferensi biasanya memiliki tiga elemen utama, yaitu suatu penginterpretasi (interpreter), penjadwalan (scheduler), dan penegak konsistensi
(consistency enforcer).
- Pengguna.
- Tampilan pengguna.
- Papan belakang (ruang kerja). Papan belakang adalah suatu area memori kerja untuk menguraikan kondisi yang ada, yang ditentukanoleh data masukan.
- Subsistem penjelasan (penjustifikasi). Subsistem ini dapat menelusuri tanggung jawab atas simpulan-simpulan yang diberikan kepada sumbernya. Biasanya, secara interaktif, subsistem ini menjawab pertanyaan seperti: Kenapa suatu pertanyaan diajukan oleh ES?Bagaimana suatu simpulan dicapai? Kenapa alternatif tertentu justruditolak?
- Sistem pengurai pengetahuan (knowledge refining system). Sistem ini menganalisis pengetahuannya sendiri dan penggunaannya, belajar dari ini, dan meningkatkannya untuk konsultasi berikutnya.
C.
Tahapan proses pengambilan keputusan
Model yang bermamfaat dan terkenal yang diajukan oleh
Herbert A.Simon akan digunakan sebagai dasar Perangkat lunak dukungan
keputusan yang ada dalam suatu sistem imformasi manajemen telah diuraikan
tediri atas tiga tahapan dijabarkan sebagai berikut:
1. Penulusuran terdiri dari usaha
penyelidikan lingkungan yang memancing keputusan ini
2. Desain merupakan penemuan,
pengembangan, dan penganalisisan arah tindakan yang
3. Pemilihan melibatkan seleksi suatu
arah tindakan dan pelaksanaannya.
Ada kecenderunagn pada beberapa
perancang sistem imformasi bahwa suatu pangkalan data akan banyak memperbaiki
pembuatan keputusan. Pada hakikatnya terdapat tiga unsur penting dalam
pembuatan keputusan, yakni:
a. Data
b. Model keputusan atau prosedur
keputusan
c. Pembuat keputusan
Perangkat lunak pendukung keputusan
tidaklah semantap perangkat lunak pengolahan transaksi atau manajemen data.
Meskipun demikian terdapat suatu peningkatan penggunaan perangkat lunak
dukungan keputusan sebagai pelaksana sistem informasi manajemen dan organisasi.
Sumber:http : //ihsanfaridmd.wordpress.com/2010/10/25/konsep-pengambilan-keputusan-informasi/
0 komentar:
Posting Komentar