Manajemen Database
Lingkup
sistem informasi manajemen yang banyak terdapat didalam organisasi publik
adalah berkenaan dengan manajemen database. Begitu banyak permasalahan di
bidang sistem imformasi yang dipergunakan di dalam pelayanan umum (public
service) yang sesungguhnya merupakan permasakahan manajemen database, yaitu
bagaimana mengelola data dan informasi yang tersimpan dalam organisasi secra
efisien dan aman serta menciptakan prosedur cari-ambil (retrieval) yang cepat
dan mudah. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam banyak hal kinerja dan efisiensi
organisasi publik akan ditentukan oleh keandalan manajemen database yang dilaksanakan
dalam organisasi tersebut. Karena kecenderungan dalam organisasi modern
mengaruh ke penggunaan komputer secara intensif, kualitas manajemen database
juga akan tergantung kepada keandalan manajerial dalam penanganan database
dengan komputer yang memang berbeda dari sistem database manual.
Menurut
Everest (1986:13 dalam buku Wahyudi Kumorotomo 2009: 324), ancangan database
(database approach) yang modern hendaknya didasarkan pada sikap-sikap berikut:
1. Pembagian
atau pemakaian secara bersama sumber-sumber data yang bernilai bagi organisasi
(sharing valued data resources).
Data
yang jumlahnya besar hendaknya menjadi milik organisasi dan dapat dipakai bersama-sama
oleh satuan-satuan organisasi. Monopoli data oleh sebuah satuan tentu saja
tidak dibenarkan karena akan menghambat organisasi untuk mencapai kinerja
maksimal. Maka sistem-sistem perangkat lunak yang menunjang pengolahan secara
terdistribusi (distributed processing database system) akan sangat bermanfaat
dalam manajemen database yang besar.
2. Menempatkan
kontrol atas sumber-sumber data kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam
organisasi dengan dasar profesionalisme dan spesialisasi.
Karena
data di dalam sebuah bank data atau database memerlukan sistematika dan format
yang baik, kontrol atas simpul-simpul pengolahan data baik yang menyangkut
sumber masukan data, penyipanan, pengolahan atau tampilan data harus diserahkan
kepada orang yang benar-benar tahu tugasnya. Itulah sebabnya struktur
organisasi yang paling tepat dalam sistem manajemen database dengan komputer
adalah struktur yang mendatar dengan hierarki yang sependek mungkin.
3. Kerjasama
dalam penanganan dan pemeliharaan sumber-sumber data organisasi.
Untuk
penanganan dan pemeliharaan database, organisasi harus mampu untuk menciptakan
sinergi diantara satuan-satuan dan pegawai pengolah data. Keberhasilan
manajemen database akan tergantung kepada kualitas kerjasama antar satuan
tersebut. Ini menyangkut pemeliharaan database, integritas data, dan keamanan
data dari pihak-pihak luar organisasi yang tidak memiliki otoritas terhadap
akses database.
Manajemen
database menyangkut pemakaian (use) dan pengendalian (control) data. Bagi
organisasi publik kedua aspek manajemen ini sama pentingnya. Pemakaian data
harus dibuat supaya lebih efisien dan tanggap terhadap kebutuhan organisasi
yang mempunyai misi pelayanan umum. Pada saat yang sama, database harus tetap
dijaga integritasnya karena dalam organisasi publik cukup banyak data yang
benar-benar rahasia dan harus dilindungi dari pihak-pihak yang mungkin
menyalahgunakan data tersebut. Kecuali itu unsurpenting yang harus diperhatikan
oleh para manajer publik adalah adaptabilitas organisasi terhadap sistem
pengolahan data yang modern. Apabila pengurusan KTP, misalnya, sudah menuntut
komputerisasi secara integratif sedangkan kemampuan sataf dan perangkat sudah
memungkinkan, maka tidak ada alasan lagi untuk tetap mempertahankan sistem lama
yang berbelit-belit dan memperpanjang urusan dalam birokrasi.
Adaptabilitas
merupakan tuntunan bagi organisasi modern mengingat bahwa teknologi database
mutakhir memungkinkan pengolahan data secara lebih efisien dan sistematis
dengan perubahan struktur yang tidak terlalu besar. Program-program databae dan
bahasa pemrogaman komputer saat ini memilikikecenderungan untuk lebih dekat
kepada unsur manusi sebagai pemakai data sedangkan ketergantungan kepada mesin
komputer semakin berkurang. Dengan perangkat database yang user-friendly dan
machine-independent tersebut, manajemen organisasi publik tentunya akan lebih
lincah dan tanggap dalam melaksanakan pelayanan umum.
Pada
pembahasan ini akan menguraikan beberapa bidang administrasi yang lebih
berfokus pada manajemen database:
a. Sistem
Informasi Kepegawaian : BAKN
b. Sistem
Nasional : BPS
c. Perpustakaan
Modern
d. Manajemen
Kearsipan : Arsip Nasional Republik Indonesia
e. Sistem
Administrasi Satu Atap (SAMSAT)
0 komentar:
Posting Komentar