Perangkap-Perangkap
Teori Ketergantungan
Terdapat
adanya sejumlah indicator sebagai salah satu masukan penting dalam analisis
timbulnya kendala pembangunan, baik
karena factor internal maupun factor eksternal. Factor internal dan eksternal
yang dianggap cukup potensial sebgai studi penelaahan adalah variable pengaruh
dari suatu hubungan perkaitan unsure actor domestic dan internasional sebagai
penyebab dan pada saatnya menimbulkan ketergantungan dan keterbelakangan.
Banyak Negara yang tergantung pada bantuan luar negeri, karena sebagian besar
biaya pembangunan nasionalnya bersumber dari dan luar negeri dan investasi
berbagai perusahaan multinasional. Persoalan demikian terjadi akibat pola
interaksi masyarakat dunia yang bersifat global tetapi tidak seimbang di antara
masing-masing pihak. Dengan demikian sifat globalisasi pada aspek-aspek
tertentu dapat pula mengakibatkan timbulnya bentuk-bentuk ketergantungan dan
keterbelakangan di belahan-belahan dunia lainnya.
Akibat logis dan
ketergantungan tersebut ialah terjadinya suatu rangkaian kebutuhan-kebutuhan
internasional atau tiap-tiap Negara yang tidak dapat dipenuhi sendiri oleh
Negara yang bersangkutan. Masing-masing Negara terpaksa meminta bantuan ke
pihak lain sesuai dengan kebutuhan itu. Hanya saja kadang-kadang ada usaha sebagian
Negara yang sengaja menciptakan ketergantungan agar Negara yang bersangkutan
bebas mengamankan berbagai kepentingannya sekalipun harus mengeksploitasi
Negara-negara lain. Maslah inilah yang membuat ketergantungan terus saja
berlangsung tanpa batas kapan berakhirnya.
Timbulnya
ketergantungan itu biasanya disebabkan oleh beberapa factor, antara lain:
1. Adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi, tetapi tidak dapat dipenuhi sendiri
2. Akibat
dari suatu usaha kerja sama yang bersifat berat sebelah (tidak seimbang), dan
3. Akibat
dari tindakan yang disengaja oleh salah satu pihak atau unit politik yang
memiliki sumberdaya/ kapabilitas kuat untuk kepentingan-kepentingan ekonomis,
politik dan strategis meskipun merugikan pihak lain.
Suatu Negara
membutuhkan ikatan-ikatan dengan Negara-negara lain untuk peningkatan
kesejahteraannya. Ini juga akibat realitas-realitas dalam perdagangan
internasional, ikatan-ikatan saling ketergantungan itu diciptakan sendiri
sebagai suatu pilihan yang dianggap lebih baik dari pada ikatan ketergantungan.
Dari beberapa teori dan konsep mengenai ketergantungan, saling ketergantungan
tersebut dapat dikatan berkaitan sangat erat dengan proses pembangunan atau
pertumbuhan Negara-negara.
Telaah historis
juga membuktikan, bahwa situasi keterbelakangan dan ketergantungan bersumber
pada hubungan antara masyarakat pusat dan pinggiran. Berdasarkan mata rantai
huibungan antara pusat dan pinggiran itu, suatu ilustrasi tentang
ketergantungan ekonomi mengisyaratkan bahwa terdapat hubungan-hubungan di
antara-kelas-kelas, Negara-negara dan perusahaan-perusahaan local dengan
perusahaan-perusahaan asing, analisis-analisis kelompok-kelompok social politik
local dan asing (mitra internasionalnyua). Sebagian kelas atau kelompok local
mempertahankan ikatan-ikatan ketergantungan, memperkokoh
kepentingan-kepentingan ekonomi dan politik asing. Sementara yang lain mencoba
menentang dipertahankannya pola ketergantungan tertentu. Dengan demikian
ketergantungan tidak hanya memperoleh ekspresi intern, tetapi juga memperoleh
sifatnya yang sejati secara structural merupakan suatu mata rantai dengan dunia
luar.
Teori
ketergantungan mula-mulanya dicanangkan oleh Paul Baran yang bermula dari pengamatannya tentang terjadinya
keterbelakangan ndi Negara-negara sedang berkembang. Ketergantungan ini terjadi
akibat hubungan yang tidak serasi antara Negara-negara industry maju yang kaya
di pusat, dengan negaranegara berkembang yang dikenal dengan nama pinggiran.
Teori ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan karena menjadi titik tolak
baru pemikiran-pemikiran oposisi terhadap kapitalisme. Kemudian teori ini
dikatakan sebagai teori karena memiliki fungsi teori yang disebut oleh Fernando Henrique Cardoso, dalam
tulisannya “The Consumption of Dependendy
Theory in the Us” (1976), sebagai instrument yang bermanfaat untuk
mengantisipasi tangatangan atau kendala perekonomian Amerika Latin yang
dieksploitasi.
Dominasi perekonomian dunia oleh negara-negara pusat (core) dan
rekayasa eksploitasi yang dilakukan oleh mereka yang pada akhirnya justru
menjadikan negara-negara pinggiran ini semakin tergantung kepada negara
pusat. Teori memberikan peringatan bahwa interaksi antara negara maju dan
miskin pada satu sisi menguntungkan tetapi disisi lain ternyata juga
membawa efek ketergantungan yang pada masa-masa sebelumnya belum
pernah terfikir.
Teori ini juga menjelaskan kemampuan suatu perekonomian yang
terbelakang (underdeveloped) sangat susah untuk mencapai
perekonomian yang modern. Menurut teori ini keadaan tersebut disebabkan
karena adanya perangkap ketergantungan dan dominasi dari
perekonomian yang telah maju. Masyarakat yang berdiam di wilayah
perekonomian yang underdeveloped telah kehilangan kemandiriannya dan
menjadi kawasan pinggiran dari wilayah-wilayah yang telah
maju perekonomiannya. Contoh yang paling sering dikemukakan ialah
hubungan negara-negara kawasan utara dunia (negara-negara maju) dengan kawasan
selatan (negara-negara sedang berkembang).
SUMBER
Yanuar Ikbar. 1995. Ekonomi Politik Internasional. Bandung:
Angkasa.
http://2frameit.blogspot.com/2011/05/teori-ketergantungan-dependencia.html?m=1
0 komentar:
Posting Komentar